Minggu, 23 November 2014

acak lagu

#dengerinlagusambildicatangajelas
depang yg widi ne ngicen pemargi
percaya je buin mani, sakit hatin beli depang yang widi ne ngicen pemargi
ampurayang2 beli  pelih sube pelih pejalan tiang depang jani depang2 tiang megedi
percaya2 je buin mani sakit hatin ne depang sube depang ang widhi ne ngicen pemargi.

#
nak elenan
ape nasi jumah ne state sediang tiang rasang beli sube pasil
ape je jaenan setate tepukin beli nasin anak dipisage
rase tanpa guna tiang .. beli
ne state ngaenang tiang menyakit hati

#sepeda buntute dadi kenangan
ne sayangan jani megadae apang je ade ango
ane sube mekelo anggehin beli
dumogi je ash saking yang rage suci yang widi sweca mengicenin
mangde. sejati.. mula apang je side
jujur beli merasa kilangan.. kenyem manis adine semanis madu
inget nudas ipidan mesepedaan
ning krining mengadungan tresna .. ning kriningkringing mengiterin desa
dumogije sangal suci yang widi sweca mengicenin
dauh idane mangde .. sejadi.. mule apang je side.. pakedek pakenyum

#
aku kan slalu ada disini
mengapa oh mengapa dirimu
penuh dgn rasa bimbang
tak perlu kau pergi
mencari.... cinta
kau tetap jadi apa yang kuinginkan
mengapa oh mengapa dirimu
oenuh dgn rasa bimbang
ak perlu kau pergi
tuk mencari arti cinta
aku sendiri disini menunggu
aku sendiri disini menanti
aku tak terbiasa untuk berharap
semoga kau kan tetap jadi apa ku kuinginkan
jangan pernah berubah.. inget janjimu

#





Dongeng kegigihan

Dongeng: Tula dan Sebutir Benih Kehidupan

Pada suatu hari di sebuah pulau kecil yang terletak tepat di bawah garis edar matahari, sekawanan semut merah sedang berusaha mencari tempat perlindungan dari sengatan matahari yang  siap membakar mereka. Akan tetapi ada seekor semut yang berbeda  dari semut-semut yang lainnya.  Namanya Tula, dia tidak berusaha mencari tempat perlindungan untuk dirinya sendiri, melainkan untuk sesuatu yang dibawanya sejak tadi. Sebuah buntalan besar. Buntalan tersebut berisi sebutir benih dari pohon kehidupan. Begitulah kakeknya menyebut benih tersebut.  Dahulu ketika kakeknya masih hidup, kakeknyalah yang bertugas melindungi benih pohon kehidupan  tersebut. Akan tetapi setelah kakeknya meninggal, dialah yang bertugas melindunginya.
Menurut cerita sang kakek, sebenarnya pada zaman dahulu benih pohon kehidupan sangatlah banyak jumlahnya. Mereka tersebar di mana-mana. Hampir di setiap tempat mereka ada. Jenisnya pun banyak sekali, para semut bahkan tak ingat berapa jenisnya karena sangat banyak.  Akan tetapi, seiring berjalannya waktu alam pun semakin rusak, dan benih yang dibawanya mungkin adalah benih terakhir. Itulah mengapa ia harus menjaganya dengan segenap kemampuannya.  Tula pun teringat kembali permintaan kakeknya. “Dulunya tanah kita adalah Syurga, Nak, sebelum keserakahan mereka para manusia yang ditunjuk Tuhan sebagai pemimpin merusaknya.  Air sungai mengalir sepanjang tahun. Musim selalu berganti tepat waktu membawa kehidupan baru. Buah-buahan nan ranum pun tersedia sepanjang tahun. Mereka menyebut tanah kita tanah seribu musim, Ada juga yang menyebutnya tanah syurga. Dan itu memang benar adanya, tanah kita adalah syurga. Akan tetapi itu semua hanya tinggal nama, tanah kita telah rusak. Bencana ada di mana-mana, musim-musim berganti namun tak membawa kehidupan baru melainkan bencana sepanjang tahun. Sekarang tanah kita telah rusak, dan kita hanya dapat menunggunya pulih kembali. Menunggunya memulihkan dirinya sendiri. Nak bersabarlah hingga hujan tiba. Hujan adalah nama yang digunakan untuk menyebut jutaan tetes air yang tumpah dari langit, Nak. Nah, pada saat itulah kau harus menguburkan benih ini dengan baik di dalam tanah yang basah. Kemudian tunggulah sampai beberapa hari, maka kau akan melihat pohon kehidupan terlahir dari tanah. “
Kakek sering menceritakan banyak hal tentang alam yang seumur hidupnya Tula tak pernah tahu ataupun lihat. Mengingat itu semua selalu membuat Tula menjadi bersemangat kembali setiap kali rasa putus asa muncul di benaknya. “Tula, ayuk! Kita harus bergegas jika tak ingin mati beku!” Seruan Popo kepada Tula yang masih termenung menatap buntalan yang dibawanya. Tula pun bergegas mengikuti Popo berlindung di dalam sarang sementara yang ditemukan oleh koloninya untuk berlindung dari malam yang dingin. Tula dan koloninya hidup berpindah-pindah dari suatu tempat ke tempat yang lain, untuk mencari makan.  Meskipun tak ada jaminan bahwa mereka akan menemukan makanan di tempat barunya. Namun jika tidak mereka semua tidak melakukan hal tersebut, besar kemungkinannya bahwa bangsa mereka akan mati kelaparan.
benih 1
Hari demi hari berlalu, sinar matahari terasa semakin menyengat dari hari ke hari. Anggota koloni Tula satu per satu meninggal karena haus dan lapar. Tula dan anggota koloni yang masih tersisa pun sudah hampir sekarat karena haus dan lapar. Ketika mereka hampir menyerah atas hidup mereka, langit berubah menjadi hitam, dan jutaan tetes air berjatuhan dari langit. Semut-semut lain berteriak histeris karena ketakutan sedangkan Tula berteriak histeris karena gembira. Anggota koloni yang lain tidak tahu kalau itulah yang disebut hujan, karena seumur hidup mereka, mereka tak pernah melihat hujan. Itulah kali pertama mereka melihat hujan. Begitu juga dengan Tula, namun ia tahu itu adalah hujan dari cerita kakeknya.
Keesokan harinya, hujan telah reda dan aroma tanah basah pun tercium. Tula ditemani Popo dan beberapa temannya menunaikan tugasnya. Ia menggali tanah yang basah dan mengubur benih kehidupan di dalamnya. Beberapa hari kemudian, muncullah  pucuk pohon kehidupan yang masih bertudung selaput bijinya dari permukaan tanah. Tula dan seluruh koloninya bersorak menyambutnya. “Kata kakekku, inilah yang disebut warna hijau, warna daun pohon kehidupan,” tutur Tula kepada teman-temannya yang mengerumuni pohon kehidupan yang baru saja terlahir dari tanah. Bagi Tula dan koloninya, itulah kali pertama mereka melihat warna hijau, karena telah lama sekali alam kehilangan warna. benih 2
Beberapa tahun kemudian, pohon kehidupan telah tumbuh menjadi sebatang pohon besar yang menjadi tempat perlindungan dan sumber makanan bagi Tula dan koloninya. Tidak hanya itu saja, pohon kehiduplan bahkan juga menjadi tempat perlindungan bagi hewan-hewan lainnya. Dari pohon kehidupan, tumbuh bunga-bunga yang bermekaran dan buah-buahan ranum. Pohon kehidupan kini menyajikan berbagai benih-benih kehidupan dan pengharapan bagi binatang-binatang yang ada di sekitarnya. Tanah yang dulunya coklat gersang kini berubah menjadi hijau yang menyejukkan. Tula dan koloninya berdoa kepada Tuhan agar para manusia yang ditunjuk Tuhan sebagai pemimpin di bumi tidak lagi merusak alam yang baru saja pulih dari kerusakan.

benih 3

ujian kesabaran

Hari ini senin 24 nov 2014, dari pagi sih rasanya baik-saja.. sampe akhirnya tiba di kantor ada orang yang memang suka bikin aku naik darah... tapi tahan.. sabar ya diah inget kamu lagi hamil, jadi ga boleh stres dan marah-marah... sampe aku mikir nyesel aku udah ngomong sama orang itu.. ahh mudah-mudahan aku ga bakal ketemu lagi sama orang itu tuhan.. akin.. katanya sih dia bilang mau berhenti mulai besok yah semoga ajah deh.. biar suasana hati jadi lebih baik. males kalo tiap hari harus ngeliat tampang sama gayanya yang sok itu.. udah tua tapi masii  ga ngerti tat krama, walaupun aku masi di bilang muda dan ga pegitu paham tat krama tapi aku mencoba untuk slalu berbuat yang terbaik untuk hidup aku,, thanks you dady you always there disaat aku punya masalah dan selalu memberikan saran positif untuk hidup aku.. semoga kalian selalu dijaga oleh tuhan .. i love you ibuk and bapak :*


Jumat, 07 November 2014

Resep Perkedel Kentang

Nyoba nyoba resep  #Perkedel_kentang

Resep Perkedel Kentang

>Bahan-bahan<

> 1 kg kentang, kupas
> 1/2 kg daging cincang
> 2 butir telur, pisahkan kuning dan putihnya
> 5 butir bawang merah halus
> 3 butir bawang putih halus
> 1 sdt merica bubuk
> 1 sendok teh garam
> 3 btg daun seledri, cincang

>Cara Membuat<

> kukus kentang hingga empuk, lalu haluskan
> setelah itu masukkan daging, kuning telur, bawang merah, bawang putih, merica, garam, dan seledri 
   dicincang halus
> selanjutnya bentuk adonan sesuai selera
> kemudian celupkan adonan yg sudah di bentuk ke dlm putih telur
> lalu kemudian gorang dengan minyak panas
> sajikan dan selamat menikmati ...
 


Rabu, 05 November 2014

cuicuiii

Hari ini kamis 6 nov 2014

#curhat
Suasana di kantor tenang seperti biasanya tapi setelah menjelang sore kelakuan sii ob bikin #bad_mood.. fiuhh kenapa ya ada orang yang kaya gitu? bisa gitu bersikap seolah-olag ga terjadi apa apa padahal itu menurutku itu penting gitu.. kebersihan kan merupakan tugas pokok seorang ob jadi sudah sepantasnya dia selalu mengecek setiap kebersihan yang ada di area kantor , yang utama menurutku itu ya toilet! masak di lobang toilet bisa ada tisu.. 1 itu pun bukan hanya 1 toilet melainkan 2 toilet itupun dua-duanya merupakan toilet khusus cewek.. kog bisa gitu ! uhh ga hbis pikir aku... ohh sabar diah sabar... semoga selalu ada kedamaian dalam hatiku Tuhan .. selalu berkati aku dan keluargaku dimanapun kami berada.. Amin O:)

Selasa, 04 November 2014

bosan

saat ini sudah sekitar pukul 4 sore, nungguin jam pulang yang masih sekitar 1 jam lagi.. Badan mulai terasa lelah, pungung pegel, kaki terasa sakit saat berjalan, mata terasa ngantuk tapi untung tak separah kemarin. saat ini aku duduk sambil memijit pundak :/

Senin, 03 November 2014

berharap keajaiban bisa membantu

Cerpen: Lucy dan Bintang Jatuh

lucy1Lucy terus memandangi langit dari jendela kamarnya yang terbuka. Kamar Lucy ada di lantai 2. Karena itu, Lucy bisa leluasa memandang langit dan bintang jatuh tanpa perlu terhalang atap rumah lain. Angin sepoi-sepoi menerobos jendela kamar, membuat Lucy menggigil kedinginan. Dengan cepat, Lucy menutup jendelanya.
“Bintang jatuh kapan datangnya sih!” keluh Lucy sambil menatap langit dengan bintang-bintang berkelap-kelip sebelum menutup gorden jendelanya.
Sudah dua hari ini Lucy punya kegiatan baru. Memandang langit sebelum tidur selama berjam-jam. Ini semua karena Lucy selalu teringat kata-kata Mary, sahabatnya, kemarin di sekolah.
“Kamu tahu gak, Lucy. Aku pernah baca disebuah buku. Bintang jatuh itu bisa mengabulkan keinginan, lho!” kata Mary dengan yakin.
Mata Lucy membulat. “Jadi kita bisa minta apa saja?”
Mary mengangguk sambil tersenyum lebar, “Apa saja!”
Sejak percakapan dengan Mary itu, Lucy mulai sibuk menunggu bintang jatuh dari jendela kamarnya. Harapan Lucy cuma satu, ia ingin dapat rangking satu semester ini. Lucy sudah bosan selalu rangking dua. Padahal ia sudah belajar dengan rajin. Mata Lucy berubah berat. Beberapa menit kemudian, Lucy tertidur.

“Kamu sudah bertemu bintang jatuh belum?” tanya Mary keesokan paginya saat Lucy sampai di sekolah.
Lucy menggeleng sambil cemberut, “Belum! Aku sudah menunggu lama, tapi bintang jatuh itu tidak kunjung muncul.”
“Jangan sedih, Lucy. Kamu coba terus dong!” hibur Mary. Lucy mengangguk lemah sambil menatap Frans, sang juara kelas.
“Aku pasti tidak akan bisa mengalahkan Frans semester ini jika bintang jatuh tidak muncul,” batin Lucy. “Semoga bintang jatuh muncul malam ini,” harap Lucy tepat sebelum Bu Guru masuk kelas.
Malamnya, Lucy mencoba peruntungannya lagi. Sudah hampir satu jam, Lucy memandang langit berharap ada bintang jatuh. Tangan Lucy sampai pegal menopang kepalanya. Tapi Lucy tidak peduli. Dipikirannya hanya ada bintang jatuh saja.
Lucy hampir merasa bosan. Ia menguap lebar. Tiba-tiba mata Lucy menangkap sesuatu seperti api kecil yang jatuh dari langit. “Bintang jatuh!” pekik Lucy gembira. Cepat-cepat, Lucy mengucapkan permintaan, “Aku ingin bisa rangking satu semester ini. Aku tidak ingin rangking 2 terus.”
Saat Lucy membuka matanya, bintang jatuh telah menghilang . Lucy tak sabar untuk menceritakan pengalamannya malam ini pada Mary besok di sekolah.

Lucy melewati semester ini dengan gembira. Lucy sangat yakin bintang jatuh akan mengabulkan permohonannya. Ulangan semester semakin dekat. Namun, Lucy tidak terlihat rajin belajar seperti biasanya. Alih-alih belajar, Lucy malah asyik bermain. Mama dan Papa telah berkali-kali menasihati Lucy untuk belajar. Tapi Lucy selalu beralasan ia yakin bisa menjawab soal ulangan dengan benar semua.
Hari ulangan semester pun tiba. Lucy hanya senyum-senyum saat Bu Guru membagikan kertas soal matematika yang harus dijawab. Namun, senyum Lucy mendadak hilang ketika melihat soal matematika yang rumit di depannya. “Aduuhh! Kok soalnya susah sekali!” gerutu Lucy pelan. 
lucy2Lucy sibuk menengok kiri dan kanannya. Mary terlihat tenang. Frans, si juara kelas apalagi. Ia terus tersenyum sejak tadi. Lucy semakin gusar. Ia menjawab asal-asalan.
“Tenang, Lucy. Bintang jatuh akan mengabulkan permohonanmu!” suara hati Lucy menenangkan.
lucy3Tidak terasa ulangan semester telah berakhir. Dengan hati deg-degan, Lucy menunggu mama dan papa yang mengambilkannya raport. “Lucy rangking berapa, Ma?” tanya Lucy begitu melihat mama dan papa keluar dari ruangan kelas.
Mama dan papa saling bertukar senyum, belum menjawab pertanyaan Lucy.
“Rangking satu ya, Ma?” desak Lucy lagi.
Mama menggeleng. Wajah Lucy mendadak muram. Papa berjongkok di dekat Lucy. “Sayang. Kamu tidak pernah belajar, ya?” tanya papa lembut. “Nilai kamu banyak merahnya!”
Lucy mengangguk sedih hampir menangis. “Tapi kan Lucy sudah mengucapkan permintaan pada bintang jatuh. Kata Mary bintang jatuh akan mengabulkan semua permintaan!”
Mama tersenyum sambil membelai lembut rambut Lucy yang panjang dan hitam. “Kalau mau dapat rangking satu harus belajar giat, Sayang. Tidak ada hasil tanpa usaha!” nasihat mama. Mulai saat itu, Lucy selalu teringat kata-kata mama. Jika ingin sesuatu harus berusaha.
“Selamat tinggal bintang jatuh!” seru Lucy sambil tersenyum.

Ngantuk Berat

masi nunggu 1 jam lagi buat pilang, tapi ni mata udah ga tahan. Help me Got to passion my eyes buat kuat ngejalani rutininas ini, semoga dengan nanti ditur sampe rumah bisa ngembaliin semangatku Tuhan. Semakin dilihat jarum jam terasa makin melambat, entah cuma perasaanku ajah ato emang lagi lelah juga tuh jam sama kaya mata aku , aku doain kamu bisa istirahat jam hehe``~
beberapa menit kemudian~ ~c~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~~

kepala mulai berat loh rasa'y ngantuk bgt ga tahan nih..! ayou diahhhh merem bentar itung2 curi2 waktu buat bobok ...

Minggu, 02 November 2014

dahsyat

hari ini begitu banyak kejutan yg tak terduga Tuhan, mudah2n berjalan lancar yaa ! Amin O:) dari pagi berangkat kantor terlambat untunglah sempetin bli nasi buat makan siang, karna aku ga masak ckckck :D mana sempet aku masak ! pulang ajah dri rs puri raharja jm 9 kurang.. habis tu cepet2 mandi langsung cuz itu udh jm 9 lewat.. yahh bersyukur diah kamu slalu di kelilingin orang2 yang sayang sama kamu. my dady, my momy, my sister2 and my brother .. thanks yahh :*
Love you all. aku slalu berdoa untuk kalian agar slalu sehat dan slalu dalam lidungan Tuhan ({}) ohh hug me my family :')




Jumat, 31 Oktober 2014

Dongeng kejujuran

Cerpen: Andi dan Kacamata Ajaib

Jam sudah menunjukkan pukul 10 malam. Mata Andi semakin berat duduk di depan meja belajarnya. Pelajaran yang tadi ia pelajari tak kunjung lekat dalam ingatannya. Akhirnya Andi malah tertidur di meja belajarnya. Keesokan harinya Andi terbangun dari tempat tidurnya. Nampaknya ayah Andi memindahkan Andi ke tempat tidur saat Andi tertidur di meja belajarnya.
Andi menjadi panik saat sadar jika dirinya belum belajar penuh. Ia takut jika dirinya akan mendapatkan nilai jelek dalam ulangan Matematika. Andi merupakan juara kelas semenjak SD dulu hingga kelas 2 SMP sekarang ini. Khayalan-khayalan buruk tentang nilai yang akan didapatnya mulai membayangi pikirannya.
Saat sudah di depan sekolah, Andi melihat seorang pengemis tua. Keadaannya sangat lusuh dan juga membuat iba. Andi menghampirinya dan lantas memberikan uang pada pengemis tua tersebut. Namun pengemis itu menolak pemberian Andi. Andi lantas segera berlari menuju pedagang roti di sana. Ia membeli beberapa roti dan segera mengejar pengemis tua yang jalannya lambat tersebut.
“Ini Kek buat Kakek. Aku ikhlas kok memberikan roti ini. Tadi Kakek kan menolak uang yang ku berikan. Jadi aku pikir akan lebih baik memberikan roti ini untuk Kakek,” ujar Andi polos.
“Kamu anak yang baik, Nak. Terima kasih atas pemberianmu ini. Kakek akan menerimanya dengan senang hati,” puji Kakek pada Andi. Andi tersenyum melihat senyuman kakek tua itu.
andi 1
“Sebagai ucapan terima kasih dari kakek. Ambillah kacamata ini untukmu. Dan pakailah saat diperlukan nanti. Ini akan banyak membantumu nanti,” ujar Kakek sambil memberikan kacamata berbingkai hitam itu pada Andi.
“Tapi ini kacamata apa Kek? Kenapa Kakek memberikan kacamata ini padaku?” tanya Andi lagi. Kakek tua itu hanya tersenyum mendengar perkataan Andi. Kakek itu kemudian terus berjalan menjauh dari Andi. Andi pun kemudian segera masuk ke sekolah.
Bel sekolah berbunyi tanda jam pelajaran pertama akan segera dimulai. Andi pun masuk ke dalam kelas sambil membaca kembali bahan-bahan ulangan dan menghafal beberapa rumus yang dari semalam masih belum dikuasainya.
Pak Yusuf, guru matematika di kelas Andi, kemudian segera masuk ke dalam kelas. Dengan segera, ia meminta semua murid untuk memasukkan buku-buku mereka ke dalam tas dan menaruh tas mereka ke depan kelas.
andi 2“Bapak harap kalian semua dapat menjawab semua soal ulangan hari ini dengan baik. Bapak juga berharap jika kalian sudah belajar tadi malam dan akan mendapatkan nilai yang bagus. Semua tindakan curang saat ulangan nanti tidak akan bapak toleransi.” Jelas Pak yusuf pada semua murid.
“Baik Pak,” jawab semua murid serentak.
Andi mengucek matanya dan kemudian malah memerah. Andi pun memakai kacamata yang diberikan oleh kakek tua tersebut agar angin tidak masuk ke matanya dan membuat matanya menjadi lebih merah lagi. Soal ulangan pun dibagikan pada semua murid. Andi mulai melihat satu per satu soal tersebut dan begitu terkejut mendapati soal ujiannya sudah ada jawabannya.
Andi berniat mengangkat tangannya dan memberitahukan hal itu pada Pak Yusuf. Namun niatnya urung saat kacamata yang dipakainya jatuh ke bawah lantai. Saat melihat lagi soal-soal itu, tidak ada jawaban sama sekali seperti yang dilihat Andi waktu pertama kali. Andi nampak mulai mengerti dengan keadaan yang dialaminya tersebut.
Untuk memastikan pemikirannya, ia memakai lagi kacamata itu. Benar saja pemikiran Andi. Kacamata itu bukanlah kacamata biasa, melainkan kacamata ajaib. Semua soal sudah ada jawabannya saat Andi memakai kacamata tersebut. Andi keluar dengan senyuman mengembang saat ulangan tersebut berakhir. Setelah jam istirahat tiba, Andi segera berlari menuju ke depan gerbang, tempat ia melihat kakek tua tersebut. Tiba di sana, Andi tidak lagi melihat kakek tua tersebut. Nampaknya kakek tua sudah pergi lumayan jauh dari sekolah.
Bel tanda pulang sekolah pun berbunyi. Ulangan yang tadi dilakukan sudah ketahuan hasilnya. Andi nampak puas dengan nilai yang diperolehnya. Andi pun segera pulang ke rumahnya dengan berjalan kaki. Rumah Andi memang tidak jauh dari sekolah.  Dengan 10 menit berjalan kaki, Andi sudah sampai hampir tiba di rumahnya. Saat itu juga, Andi kembali melihat sosok kakek tua tersebut.
“Kek.. Tunggu!” Andi berteriak kencang memanggil kakek tua tersebut. Andi pun segera berlari menghampiri sang kakek.
“Ada apa Nak? Apa kamu ingin berterima kasih pada kakek?”
“Iya Kek. Andi ingin berterima kasih pada Kakek karena telah mengajarkan kejujuran pada Andi. Hari ini, aku melihat semua jawaban ulangan Matematika secara sekilas. Awalnya aku ingin mencatat jawaban-jawaban tersebut di kertas jawabanku. Namun setelah aku berpikir lagi, tindakanku ini akan menjadi sangat tidak terpuji. Aku juga tidak akan puas dengan hasil ujianku, walaupun mungkin nilainya akan sempurna. Jadi aku kembalikan kacamata ajaib ini Kek,” sahut Andi.
“Kamu benar-benar anak yang baik,” puji kakek lagi.
Kakek kemudian pergi dengan membawa kacamata ajaib tersebut. Andi pun segera pulang ke rumahnya. Sesampainya di rumah, Andi memberitahu hasil ulangan Matematika hari ini. Andi mendapatkan nilai 70. Ia senang karena hasil yang diraihnya merupakan hasil kerja kerasnya sendiri. Andi pun berjanji pada ayah dan ibunya jika di lain hari, ia akan belajar lebih keras lagi dan mendapatkan nilai yang lebih baik.andi 3

jangan serakah

Cerita Rakyat Klasik dari India: Tiga Labu Ajaib

labu 1Di sebuah desa kecil di India, tinggal dua orang lelaki yang bersaudara, Nanda dan Yuva. Mereka berdua berasal dari keluarga yang miskin, sehingga hidup mereka pun serba kekurangan.
Namun, seiring berjalannya waktu, kedua saudara itu kemudian menikah. Yuva menikah dengan gadis yang miskin, sementara Nanda menikah dengan gadis kaya. Akan tetapi, setelah menikah, Nanda mengusir Yuva keluar dari rumah mereka. Diusir dari rumah tersebut, Yuva dan istrinya tidak memiliki apa-apa selain sepetak tanah kecil yang tidak berguna.
Suatu hari, saat sedang duduk di atas sepetak tanah kecilnya, Yuva melihat sarang burung di atas ranting pohon di dekat tempat ia duduk. Ia berjalan ke arah sarang tersebut dan melihat burung gagak di dalamnya dalam keadaan yang lemah sedang menjaga telur-telurnya.
“Kasihan sekali kamu, burung gagak. Kamu pasti kekurangan makan. Seandainya saja aku dapat membantu kamu. Namun untuk keluargaku sendiri saja, aku tidak memiliki apa-apa,” katanya pada si burung gagak. Setelah berkata demikian, Yuva kembali ke tempat duduknya, memikirkan cara untuk membantu burung gagak itu.
Saat itu, tiba-tiba saja datang seekor rajawali menyerang sarang si burung gagak. Burung gagak itu menyerang dengan berani sekalipun rajawali memiliki tubuh yang lebih besar. Rajawali pun mundur dan terbang pergi, akan tetapi, burung gagak itu jatuh dari sarangnya dan terluka sayapnya.
Melihat itu, Yuva segera berlari mendekati gagak tersebut. “Burung malang,” katanya iba. Ia pun segera mengangkat burung tersebut dan membawanya ke rumahnya. Di sana, ia dan istrinya memberi obat pada sayap burung yang terluka itu. Mereka merawat dan memberinya makan hingga ia dapat terbang lagi.
Hanya dalam waktu dua hari, keadaan burung gagak itu telah pulih seutuhnya. Burung itu pun terbang pergi dengan gembira. Ia kembali ke sarangnya. Beberapa hari kemudian telur-telurnya menetas. Setelah anak-anaknya bisa terbang, mereka pun meninggalkan tempat tersebut.
Beberapa waktu kemudian, ketika Yuva dan istrinya mendengar kicauan burung dari rumah mereka. Betapa gembira hati Yuva saat ia mengetahui bahwa suara itu berasalah dari si gagak yang sama yang ia lihat waktu itu. “Minu, kemarilah dan lihatlah! Burung gagak ini datang mengunjungi kita!” panggil Yuva pada istrinya.
Burung gagak itu kemudian meletakkan 3 biji yang ia bawa di paruhnya di dekat Yuva dan istrinya. Sesudahnya, burung gagak itu terbang pergi meninggalkan mereka dengan 3 biji tersebut. Yuva dan Minu sangat terkejut dengan tindakan si burung gagak. Namun mereka memutuskan untuk menanam biji-biji tersebut.
Alangkah terkejutnya mereka, ketika menemukan bahwa biji tersebut telah tumbuh menjadi pohon labu, dan di masing-masing pohon tergantung sebuah labu yang besar. labu 3
Yuva segera memotong salah satu labu itu dan membawanya ke rumah. Ia pun memotong labu itu dengan Minu menemani di sampingnya. Oh la la… Dari dalam labu itu keluar berbagai macam makanan yang enak dengan jumlah yang berlimpah. Yuva dan Minu makan hingga kenyang. Namun, begitu berlimpahnya makanan tersebut, masih banyak yang tersisa. Mereka tak mungkin kelaparan.
“Burung gagak itu telah membawa berkat dari Tuhan bagi kita,” Yuva berkata.
“Marilah kita potong dua labu lainnya,” usul Minu.
Yuva pun membawa labu kedua dan membelahnya. Seketika keluarlah berbagai macam pakaian dan perhiasan yang indah dari dalamnya. Minu begitu terkejut bahagia hingga ia jatuh tak sadarkan diri. Yuva pun harus membangunkan dan menyadarkannya.
labu 2Ketika labu ketiga dibelah, keajaiban lain pun terjadi. Dari dalamnya keluarlah berbagai macam uang emas dan perak dalam jumlah yang sangat banyak. Mereka pun menangis bahagia, tidak percaya dengan apa yang terjadi. Mereka menjadi kaya raya.
Dengan uang yang banyak itu, Yuva membangun istana yang indah dan megah. Ia juga membagikan makanan dan pakaian pada orang-orang sekitarnya yang membutuhkan.
Kabar gembira itu sampai juga kepada Nanda. Namun, bukannya berbahagia, ia dan istrinya Neena sangat curiga dengan kekayaan Yuva. Neena mengunjungi Yuva dan Minu untuk mencari tahu sumber kekayaan mereka.
Setelah Nanda mendengar cerita yang dikumpulkan Neena, ia menyuruh algojo-algojonya untuk mencari seekor gagak dan membawanya ke rumah Nanda.
Algojo-algojo Nanda segera pergi mencari burung gagak. Ketika menemukannya, mereka mematahkan kakinya dan membawanya ke rumah tuannya.
Burung gagak yang patah kakinya itu dirawat sendiri oleh Nanda dan Neena. Ketika gagak itu sembuh, ia terbang dan membawa sebutir bibit labu pada Nanda, lalu terbang pergi. Melihat bibit itu, Neena bertanya heran, “Mengapa kita hanya mendapatkan satu bibit? Bukankah Yuva mendapatkan 3?”
“Tidak masalah berapa bibit yang kita dapat. Sekarang kita kaya raya! Hahahaha…” Nanda tertawa puas. Iapun segera menanam bibit itu. Malam itu, Nanda dan Neena tidak tidur. Mereka menunggu hari berganti untuk segera melihat bibit yang mereka tanam. Dan benarlah, dari satu bibit itu, telah tumbuh pohon labu yang berbuah satu labu yang besar.
Mereka begitu bersemangat ketika melihat labu tersebut. Mereka memetik buah itu dan segera memotongnya. “Saatnya kita kaya raya!” Nanda berkata sambil memotong buah labu. Namun, begitu buat itu terbelah, api yang besar segera keluar dari buah itu. Api itu membesar dan menyebar dengan cepat hingga membakar rumah Nanda dan Neena dan segala isinya. Akhirnya, kedua orang yang serakah itu pun jatuh miskin dan kehilangan seluruh harta kekayaan mereka. Keserakahan merekalah yang membuat mereka jatuh miskin.
labu 4

Hadiah untuk Mama

“Nanti kalau Ryan dan Rissa malam-malam tiba-tiba lapar, Papa enggak usah repot-repot ya, di kulkas sudah Mama sediakan Ayam bumbu, telor, dan chicken fillet. Papa tinggal goreng saja supaya praktis!” ucap Mama kembali mengingatkan. Ini sudah kesekian kalinya Mama bersikap agak cerewet kepada Papa dan anak-anak.
“Iya Mamaaaa!” ucap Papa, Ryan, dan Rissa, kompak.
“Pokoknya sepulang sekolah, Ryan jangan lupa tidur siang, kerjakan PR, dan jangan main komputer lewat dari jam delapan malam, segera tidur karena besok harus sekolah. Lalu Rissa enggak boleh rewel selama Mama enggak ada di rumah, enggak boleh malas makan, enggak boleh jajan sembarangan, boleh main sepeda tapi harus sama Mas Ryan atau ditemanin Papa, dan jangan ngompol sembarangan!” Mama kembali mengingatkan anak-anak.
“Rissa enggak ngompol lagi kok, Ma!” bantah Rissa membela diri.
“Anak pintar, janji ya sama Mama.” Puji Mama kepada Rissa, sembari saling mengaitkan kedua jari kelingking, menandakan perjanjian.
“Janji!” jawab Rissa bersemangat.
“Pokoknya Mama tenang saja deh, Ryan bisa urus keperluan Ryan sendiri. Pokoknya bereeessss!” ucap Ryan sembari meyakinkan sang Mama untuk tidak terus-terusan khawatir.
mama 1
Namun, Mama tetap saja merasa was-was. Ini adalah kali pertama Mama harus pergi keluar kota dalam dua hari tanpa di dampingi oleh Papa dan kedua anak-anak. Mama terpaksa harus pergi seorang diri untuk menjenguk adik yang sedang terbaring sakit di kampung halaman. Mulanya Papa dan anak-anak ingin turut serta, namun karena Mama tahu kalau Papa sedang sibuk membuat laporan akhir bulan, lala Ryan yang sedang banyak ulangan harian, serta Rissa yang baru sembuh dari sakitnya, maka Mama memutuskan untuk berangkat seorang diri.
*
“Papaaaaaa!” teriak Rissa dari balik kamarnya.
Papa yang sejak jam lima pagi hari sudah terbangun, buru-buru langsung menyiapkan sarapan untuk Ryan dan Rissa. Ryan ternyata cukup sulit untuk dibangunkan pagi-pagi, butuh beberapa menit untuk ia benar-benar terbangun dan segera mandi. Ryan pun tidak cepat-cepat bergegas menyiapkan peralatan sekolahnya, padahal Papa harus sudah berangkat ke kantor jam tujuh pagi.
Kemudian teriakan Rissa pun menggemparkan pagi. Buru-buru Papa menghampiri Rissa yang sejak pagi masih tertidur, namun tiba-tiba terbangun karena ia kembali mengompol di kasurnya. Papa yang kebingungan segera menjemur alas tidur Rissa yang basah karena air ompol.
“Kok Rissa ngompol lagi sih sayang? Kan kemarin sudah janji sama Mama supaya enggak ngompol lagi?” tanya Papa kewalahan. Rissa yang merasa bersalah malah kembali menangis melihat Papa yang kelelahan.
“Habis semalam Rissa enggak pipis dulu, jadinya ngompol. Biasanya sebelum tidur, Mama selalu suruh Rissa pipis dulu di toilet.” Ucap Rissa menjelaskan.
mama 3
Papa yang kelupaan, menepuk keningnya. “Oh iya, Papa lupa!”
“Papa! Ayoooo! Sudah jam setengah tujuh, nanti Ryan terlambat Papa!” kini Ryan kembali mengingatkan Papa yang sibuk mengurusi Rissa yang habis mandi dan berpakaian rapih. Karena Rissa memaksa untuk ikut kekantor Papa, maka Papa yang tidak tega meninggalkan Rissa sendirian dirumah, terpaksa mengajak serta puteri kesayangannya.
*
Sudah dua hari berlalu, Mama mengatakan untuk menunda kepulangannya sehari lagi karena harus membantu sang adik berberes-beres untuk kembali kerumah dengan kondisi yang sudah jauh lebih baik.
Papa yang sangat khawatir dengan penundaan kepulangan itu, karena dua hari tanpa Mama saja, ia sudah sangat kewalahan mengurusi rumah dan anak-anak. Ryan dan Rissa pun kembali mengatakan rindu kepada sang Mama karena mereka tidak biasa ditinggal berhari-hari seperti ini.
Untuk itu, karena kebetulan hari ketiga tersebut jatuh di hari sabtu, maka Papa memutuskan untuk menjemput Mama di kampung halaman bersama Ryan dan Rissa yang turut serta. Ryan dan Rissa sangat antusias karena perjalanan menjemput Mama bisa sekalian dilakukan sembari berwisata keluar daerah.
mama 2Dalam perjalanan menuju desa, tiba-tiba Ryan meminta sang Papa untuk menghentikan laju kendaraannya di sebuah toko bunga.
“Loh, kenapa berhenti disini, nak?” tanya Papa penasaran.
“Ryan mau kasih Mama bunga yang cantik, karena Mama setiap hari sudah jagain aku, Rissa dan Papa. Pasti jadi Mama capek banget, karena aku saja capek jagain Rissa yang cengeng.” Ucap Ryan memberikan penjelasan.
Papa pun sangat setuju dengan ucapan Ryan, maka sebagai hadiah atas jeripayah Mama yang setiap hari bekerja dirumah, Papa membelikan serangkai bunga mawar merah yang indah.Karena tidak mudah menjadi Ibu, untuk itu kita wajib untuk selalu menyayangi Ibu

tak kenal maka tak sayang

Cerpen: Rahasia Bibi Tiny yang Cerewet

bibi 3Ayah dan ibu pergi menjenguk nenek di desa. Karena itu si kembar Sita dan Sari dititipkan pada bibi Tiny. Bibi Tiny adalah adik sepupu ibu. Perawakannya kurus dengan rambut keriting.
“Kalian harus patuh sama bibi Tiny ya!” pesan ibu dan ayah untuk kesekian kalinya sebelum berangkat.
Sita dan Sari hanya saling pandang pasrah. Andai saja yang menjaga mereka bukan bibi Tiny, tentu mereka akan dengan senang hati mengangguk. Sita dan Sari tidak suka pada bibi Tiny yang sangat cerewet. Beberapa kali, ayah dan ibu menitipkan mereka pada bibi Tiny dan saat-saat itu adalah saat yang menyebalkan. Bayangkan saja tidak boleh pergi jauh-jauh dari rumah dan harus ditemani lagi. Menyebalkan bukan. Belum lagi suara melengking bibi Tiny yang meneriaki mereka. Tidak boleh inilah, tidak boleh itulah. Sita dan Sari sangat jengkel pada bibi Tiny yang cerewet.
Seperti hari ini, bibi Tiny mulai cerewet lagi. “Aduuuhhh, Sita jangan lari-lari, nanti kamu jatuh!” pekik bibi Tiny sambil berkacak pinggang melihat Sita yang berlari-lari mengejar kupu-kupu. Sita tidak peduli, malah mempercepat larinya.
Kali ini giliran Sari yang menjadi sasaran marah bibi Tiny. “Sariii, jangan naik pohon itu, nanti kaki kamu patah,” teriak bibi Tiny histeris sambil melotot menyuruh Sari turun dari pohon.
Sama seperti Sita, Sari juga tidak mau mendengar bibi Tiny. Alih-alih mendengar, Sari malah dengan cueknya lompat dari pohon mangga. Buuuk!! Bibi Tiny memekik kaget melihat tubuh kecil Sari jatuh berdebam. Sita menghentikan larinya dan bergegas menuju bibi Tiny dan Sari.
Sari mengaduh kesakitan memegangi lututnya yang berdarah. “Aduuuhh sakit!” Sari mengaduh kesakitan hampir menangis. Bibi Tiny yang masih kaget serta Sita memapah Sari masuk ke dalam rumah.
“Bibi ‘kan sudah bilang, jangan naik pohon apalagi loncat.” Bibi Tiny mulai menangis sambil sibuk mencari obat merah di bufet.
Dengan telaten, bibi Tiny membersihkan luka dengan alkohol, mengoleskan obat merah dan menutupi luka dengan kain kasa. Sari dan Sita memandang bibi Tiny yang menangis sesenggukan.
“Bibi Tiny, kenapa menangis?” tanya Sari heran. “’Kan yang jatuh Sari.”
Sambil mengusap airmatanya dengan sapu tangan, bibi Tiny mengambil selembar foto dari dalam dompetnya kemudian menyerahkannya pada Sari dan Sita. Di dalam foto, seorang anak perempuan dengan kaki kanan patah menggunakan tongkat penyangga sedang tersenyum sedih ke arah kamera.
bibi 2
“Ini siapa, Bi?” Sita bertanya dengan kening berkerut.
“Ini bibi waktu masih seumur kalian. Waktu itu, bibi tidak mendengar kata ibu bibi. Bibi loncat dari pohon mangga dan jatuh,” cerita bibi Tiny dengan wajah murung.
“Apa yang terjadi kemudia, Bi?” tanya Sari dan Sita tak sabaran.
Bibi Tiny menghela napas sebelum melanjutkan ceritanya. “Kaki kiri bibi patah dan harus diamputasi karena lukanya terlalu parah. Selama hampir 3 tahun, bibi hanya pakai tongkat. Sebelum akhirnya bibi pakai kaki kiri palsu.” Tangis bibi sudah berhenti. Ia malah tersenyum lebar.
bibi 1“Maafkan Sari, Bibi!” ujar Sari lirih.
“Maafkan Sita juga ya, Bi!” kata Sita malu-malu. “Jadi ini alasan bibi Tiny cerewet ya?” tanya Sita lagi.
Bibi Tiny menggeleng. “Memangnya bibi cerewet ya?” bibi Tiny bertanya balik.
Sari dan Sita mengangguk bersamaan sambil berseru, “Bibi itu cerewet banget!” Tawa mereka bertiga berderai.
“Tapi kami janji, Bi. Akan patuh sama bibi. Tapi bibi janji cerewetnya dikurangi ya,” harap Sari dan Sita.
Bibi Tiny mengangguk sambil tersenyum, “Deal!”
Sejak kejadian itu, kedatangan bibi Tiny selalu dinanti oleh Sita dan Sari. Bibi Tiny memang masih cerewet, tapi kini Sita dan Sari tau, itu adalah tanda sayang bibi Tiny pada mereka.

satnight

wuhui it saturday mamen :B waktu'y weekend bareng keluarga, pacar, temen, dan orang yang spesiall :* ga sabar nih .. mudah2 hari ini berjalan lancar Tuhan O:) , Sie baby dari tadi ga bisa diem nih.. mungkin tau yah hari ni tuh malam minggu wkwkwk.. sbar yah sayang kamu yang sehat ya di perut ibuk  love you :*
Korea~

Kamis, 30 Oktober 2014

Dongeng Penghias Labu Terbaik di Hutan Raffleswoo

TBOF: Penghias Labu Terbaik di Hutan Raffleswood

Daun-daun di pohon hutan Raffleswood banyak yang sudah berubah warna. Musim gugur selalu membuat hutan Raffleswood menjadi semakin indah. Bukan hanya bunga-bunga di taman yang berwarna warni, tetapi dedaunan menjadi lebih semarak seperti warna labu. Flipp, kawan-kawan, beserta penduduk Raffleswood lain menyambut gembira musim gugur. Karena, akan ada dua perayaan penting saat musim gugur tiba, salah satunya Festival Labu untuk seluruh anak-anak.
Sudah satu minggu ini Flipp dan kawan-kawannya tidak bermain bersama di taman. Mereka semua sibuk berlatih untuk mengikuti Festival Menghias Labu. Hanya Lori yang tampak santai. Ia justru bepergian mengunjungi rumah Flipp, Tigi, Kookoo serta Jenny dan Jerry untuk melihat persiapan mereka.
labu1comp“Lori, kamu tidak berlatih untuk Festival besok?” tanya Lady Gee saat Lori mengamati Jenny dan Jerry yang asyik menghias labu mereka.
“Aku bingung harus berlatih apa Lady Gee.”
“Loh, lalu persiapanmu untuk besok apa?” tanya Lady Gee dengan sedikit terkejut.
“Aku hanya mempersiapan alat-alat yang akan digunakan untuk menghias labu besok,” terang Lori dengan polos.
“Tapi kamu juga harus berlatih Lori, agar besok kamu lebih terbiasa dan bisa menghias labu dengan maksimal,” komentar Jenny sambil masih sibuk menghias.
“Hmmm… Baiklah. Lady Gee, Jenny, Jerry, aku pamit pulang dulu ya. Aku akan mencoba berlatih di rumah sore ini.”
labu2compLori pulang ke rumahnya dengan dua buah labu berukuran sedang. Ia akan mengikuti saran Jenny untuk berlatih, agar besok ia tidak lagi bingung harus membuat apa. Sepanjang sore itu Lori juga ikut asyik menghias labu. Sampai menjelang malam, kedua orangtua Lori harus mengingatkannya untuk beristirahat. Sebelum beristirahat, Lori pun meminta penilaian kedua orangtuanya pada dua labu yang ia telah pahat sepanjang sore tadi.
“Bagus tidaknya labu yang kamu hias itu tidak terlalu penting, Lori. Karena yang terpenting semangat kamu mengikuti festival ini. Kamu harus tahu makna Festival Menghias Labu ini,” ujar ibu Lori.
“Memang makna dari Festival menghias Labu ini apa Bu?”
“Jadi, labu-labu ini merupakan simbol kemakmuran saat musim gugur. Hasil panen labu yang meningkat saat musim gugur, membuat penduduk Raffleswood mengadakan Festival ini sebagai wujud rasa berterimakasih kepada alam.”
“Selain itu, ada juga sebuah mitos, jika labu ini biasa digunakan untuk penolak hal-hal buruk yang tidak kita inginkan,” Ayah menambahkan penjelasan dari ibu.
Setelahnya Lori tidur dengan terus mengingat-ingat perkataan ibu dan ayahnya.

labu3compAkhirnya Hari Festival Menghias Labu yang telah ditunggu-tunggu datang juga. Pagi-pagi sekali perkebunan Mansoness sudah dipadati penduduk Raffleswood, salah satunya Lori dan Kedua orang tuanya. Perkebunan ini merupakan satu-satunya perkebunan terbesar di Raffleswood yang menghasilkan labu-labu besar. Tiga meja besar, dengan dua di antaranya bersisi labu-labu besar berbaris rapih.
Lori segera mencari Flipp, Tigi, Kookoo, Jenny dan Jerry. Dan ternyata, teman-temannya sudah duduk manis di depan meja besar tempat mereka menghias labu. Lori pun menghampiri salah satu meja besar tempat teman-temannya berkumpul.
“Bagaimana Lori, kamu sudah siap berlomba hari ini?” tanya Flipp kepada Lori yang tepat duduk di sebelahnya.
“Sudah pastinya Flipp,” Lori tersenyum.
Perlombaan menghias labu pun dimulai. Seluruh anak-anak hutan Raffleswood termasuk Flipp, Tigi, Jenny, Jerry terlebih Kookoo mulai panik memulai kegiatan mereka menghias labu. Sedangkan Lori, kali ini ia terlihat lebih tenang dan santai. Wajahnya pun terlihat sangat ceria, tidak seperti kawan-kawannya yang cemberut bingung.
Setelah hampir satu jam lomba berlangsung. Dan selama tiga puluh menit menunggu para panitia lomba menilai labu-labu yang mereka hias. Hasil pemenang lomba pun siap untuk diumumkan. Flipp, Tigi, Kookoo, Jenny dan Jerry berkumpul sambil menceritakan perasaan mereka masing-masing.
“Kira-kira siapa ya yang akan memenangkan lomba?” tanya Kookoo penasaran.
Tak disangka-sangka, ternyata nama Lori Lah yang disebut sebagai penghias labu terbaik pada Festival kali ini. Beberapa anak-anak hutan Raffleswood terlihat kecewa. Sedangkan Flipp, Tigi, Jenny, Jerri serta Kookoo justru tersenyum bahagia, karena salah satu sahabat mereka yang keluar sebagai pemenang. Lori membuat Labu itu menjadi sebuah rumah mungil, dengan hiasan seperti balon-balon warna warni di atapnya.
Usai perlombaan, Lori bersama kedua orangtuanya mengundang Flipp beserta teman-teman yang lain untuk makan pie labu buatan ibu Lori.
labu4comp

Halloween day


Halloween Day 

hari ini 31 oktober 2014 selamat merayakan malam hantu hehe :D saat ini yang pengen merubah gaya biar terlihat agak serem hehe >_< mumpung ada hari khusus'y wkwwk
Halloween biasanya dirayakan anak-anak dengan memakai kostum seram, dan berkeliling dari pintu ke pintu rumah tetangga meminta permen atau cokelat sambil berkata "Trick or treat!" Ucapan tersebut adalah semacam "ancaman" yang berarti "Beri kami (permen) atau kami jahili." Di zaman sekarang, anak-anak biasanya tidak lagi menjahili rumah orang yang tidak memberi apa-apa. Sebagian anak-anak masih menjahili rumah orang yang pelit dengan cara menghiasi pohon di depan rumah mereka dengan tisu toilet atau menulisi jendela dengan sabun.
Halloween identik dengan setan, penyihir, hantu goblin dan makhluk-makhluk menyeramkan dari kebudayaan Barat. Halloween disambut dengan menghias rumah dan pusat perbelanjaan dengan simbol-simbol Halloween.
time to party haha...

kegiatan di kantor saat hamil

hari ini seperti biasanya aku berangkat ke kantor dan sampai di kantor absen, menyalakan komputer, ke dapur mengambil minum lalu mempersiapkan alat untuk persembahyang, setelah itu lalu pergi ke toilet untuk pipis, lalu kembali memulai aktivitas di depan komputer... setelah beberapa lama kembali lagi pengen pipis dan cuz ke bank permata dan bank bca untuk melakukan transaksi :D yaheyaheyahe :v time to wait lunch 

Selasa, 28 Oktober 2014

Memompa waktu

Sore semua :)

jadi pengen nulis-nulis sesuatu tpi blum dapat ilham nih, coba buat aja aahh:


persahabatan melon dan semangka

Pada pagi yang cerah di daerah pedesaan terlihat dua orang sababat bernama melon dan semangka. melon adalah seorang anak perempuan dari keluarga yang sederhana dan tinggal si sebuah rumah yg kecil, sedangkan semangka adalah anak perempuan dari keluarga berada dan tingal disebuah rumah yang besar dan nyaman. melon dan semangka sudah berteman sejak kecil, mereka sering menghabiskan waktunya bermain bersama setiap harinya. Saat ini kedunya sudah menginjak bangku smp mereka bersekolah di sekolah yang sama, mereka juga duduk berdampingan di dalam kelasnya. melon merupakan anak yang pintar dan rajin sedangkan semangka tidak begitu pintar sehingga mereka sering belajar kelompok bersama dan melakukan berbagai hal bersama-sama. Suatu hari di selas mereka ada seorang murid baru yang bernama berry, dia seorang laki laki yang tampan dan banyak gadis yang terpesona akan ketampananya, termasuk melon dan semangka. Berry mendapat tempat dudukdiblakang semangka, mereka sering ngobrol bareng sehingga semangka banyak menghabiskan waktunya bersama berry.. setelah satu minggi berlalu munculah benih benih cinta antara berry dan semangka .. mereka memang sangat serasi si berry tampan dan semangka cantik, tapi suatu ketika berry juga mulai dekat dengan melon dia mulai mengagumi melon dan sesekali mencuri curi pandang kearah melon, tanpa sadar semangka melihat berry memiliki rasa pada melon sahabatnya tapi dia tidak ingin mengatakan pada sahabatnya melon kalo dia menyukai berry. Keesokan harinya berry tidak sengaja bertemu dengan melon diperjalanan menuju sekolah melon yang tersipu melihat wajah berry langsung berjalan sampil tersenyum manis pada berry, lalu beri menyapa melon sambil mengucapkan "selamat pagi melon tumben sendirian" kata berry. melon menjawab salam berry dan berkata "ia hari ini semangka ga masuk sekolah dia sakit" kata melon. "oh begitu ya" jawab berry sambil mereka berjalan menuju sekolah. Di perjalanan mereka banyak mengobrol masalah sekolah dan berry mulai mencari informasi tentang melon hingga tanpa sadar mereka sudah sampai di sekolah lalu berry pun berkata "begitu cepat ya tak terasa sudah sampai sekolah" kata berry, melon hanya tersenyum dan duduk di bangkunya.
Keesokan harinya semangka sudah sembuh dan mulai sekah lagi seperti biasa melon dan semangka berangkat sekolah bersama-sama, mereka berjalan sambil bercerita dan tertawa bersama, saat melon menoleh keblakang ternyata berry sudah ada di belakangnya dia pun salting dan kembali melanjutkan perjalanan, sedangkan semangka masi asik ngobrol dan menyapa berry dengan lembut "hay berry" kata semangka sambil mereka berjalan menuju sekolah. Sampai di sekolah melon semangka dan berry sering jalan bareng ke kantin belajar kelompok dan bermain bersama. Suatu ketika berry mulai menyadari bahwa dirinya mulai suka dengan melon, karna melon cantik, pindar dan sederhana, sedangka kepada semangka dia hanya menganggap sebagai teman yang seru buat ngobrol. dan suatu hari di taman sekolah berry melihat melon yang tengah duduk sendiri menunggu semangka, lalu berry mendekat dan menyatakn cintanya pada melon. tanpa sengaja semangka melihat kejain itu lalu pergi dan menangis. melon yang melihat semangka lalu pergi mengejar semangka sambil berlalu dari berry. Semangka yang berlari kedalam kelas dan di susul oleh melon sambil melon bertanya pada semangka apa yang terjadi, semangka lalu mengatakan bahwa dia cemburu melihat melon dengan berry, lalu melon mengatakan bahwa dia akan melolak berry kalo semangka tidak suka melihatnya bersama. tapi semangka mulai sadar bahwa dia telah egois dengan temannya melon. Akhirnya semangka mulai mengiklaskan berry untuk melon yang bagaimana pun juga melon adalah sahabat terbaiknya da ga mungkin dia memaksa berry untuk mencintainya. Berry dan melon pun akhirnya jadian dan mereka juga sering jalan bareng bersama semangka , mereka sering nonton bareng sehingga semangka tidak merasa kehilangan walaupun temannya sudah memiliki kekasih.

                                                   Tamat deh~



Senin, 27 Oktober 2014

Hari ini Selasa 21 oct 2014

Haii namaku Ni Made Diah Parwati, Panggil saja aku diah :) bulan ini merupakan bulan dimana statusku dari single sudah bergati menjadi seorang istri tepatnya tgl 03 oct 2014  O:) rasanya bagaikan masi bermimpi dan belum bisa bangun dari mimpi ini.. hehe maklum pengantin baru... Usiaku baru 20 tahun... rasanya menjadi seorang istri itu kadang menyenangkan kadang juga terasa melelahkan .. tapi aku selalu mencoba untuk mensyukuri apapun yg diberikan ileh Tuhan O:) dan saat ini aku pun telah berbadan dua.. kata'y hamil itu sebuah anugrah oleh tuhan untuk perempuan, jadi aku slalu bersyukur teal di berikan anugrah oleh tuhan.. thanks God. Masa-masa kehamilan itu sangat berat tapi harus slalu di buat enjoy .. yah nama'y juga hamil pertama jadi harus mesti banyak belajar dan mencari tau apa yg boleh dan tidak boleh dilakuin saat hamil.. semoga lancar ya Tuhan O:) ..
Hari ini ajah baru sampe kantor udah muntah :/ yahh itulah orang hamil harus membiasakan diri dengan kondisi yg belum pernah di rasaiin sebelum saat hamil hehe .. sering muntah, badan pegel, sakit oinggang, sakit punggung, kaki sering semutan, dan banyak lagi kejutan darii sie baby hehe : semoga ibu bisa ya sayang :*