Kamis, 30 Oktober 2014

Dongeng Penghias Labu Terbaik di Hutan Raffleswoo

TBOF: Penghias Labu Terbaik di Hutan Raffleswood

Daun-daun di pohon hutan Raffleswood banyak yang sudah berubah warna. Musim gugur selalu membuat hutan Raffleswood menjadi semakin indah. Bukan hanya bunga-bunga di taman yang berwarna warni, tetapi dedaunan menjadi lebih semarak seperti warna labu. Flipp, kawan-kawan, beserta penduduk Raffleswood lain menyambut gembira musim gugur. Karena, akan ada dua perayaan penting saat musim gugur tiba, salah satunya Festival Labu untuk seluruh anak-anak.
Sudah satu minggu ini Flipp dan kawan-kawannya tidak bermain bersama di taman. Mereka semua sibuk berlatih untuk mengikuti Festival Menghias Labu. Hanya Lori yang tampak santai. Ia justru bepergian mengunjungi rumah Flipp, Tigi, Kookoo serta Jenny dan Jerry untuk melihat persiapan mereka.
labu1comp“Lori, kamu tidak berlatih untuk Festival besok?” tanya Lady Gee saat Lori mengamati Jenny dan Jerry yang asyik menghias labu mereka.
“Aku bingung harus berlatih apa Lady Gee.”
“Loh, lalu persiapanmu untuk besok apa?” tanya Lady Gee dengan sedikit terkejut.
“Aku hanya mempersiapan alat-alat yang akan digunakan untuk menghias labu besok,” terang Lori dengan polos.
“Tapi kamu juga harus berlatih Lori, agar besok kamu lebih terbiasa dan bisa menghias labu dengan maksimal,” komentar Jenny sambil masih sibuk menghias.
“Hmmm… Baiklah. Lady Gee, Jenny, Jerry, aku pamit pulang dulu ya. Aku akan mencoba berlatih di rumah sore ini.”
labu2compLori pulang ke rumahnya dengan dua buah labu berukuran sedang. Ia akan mengikuti saran Jenny untuk berlatih, agar besok ia tidak lagi bingung harus membuat apa. Sepanjang sore itu Lori juga ikut asyik menghias labu. Sampai menjelang malam, kedua orangtua Lori harus mengingatkannya untuk beristirahat. Sebelum beristirahat, Lori pun meminta penilaian kedua orangtuanya pada dua labu yang ia telah pahat sepanjang sore tadi.
“Bagus tidaknya labu yang kamu hias itu tidak terlalu penting, Lori. Karena yang terpenting semangat kamu mengikuti festival ini. Kamu harus tahu makna Festival Menghias Labu ini,” ujar ibu Lori.
“Memang makna dari Festival menghias Labu ini apa Bu?”
“Jadi, labu-labu ini merupakan simbol kemakmuran saat musim gugur. Hasil panen labu yang meningkat saat musim gugur, membuat penduduk Raffleswood mengadakan Festival ini sebagai wujud rasa berterimakasih kepada alam.”
“Selain itu, ada juga sebuah mitos, jika labu ini biasa digunakan untuk penolak hal-hal buruk yang tidak kita inginkan,” Ayah menambahkan penjelasan dari ibu.
Setelahnya Lori tidur dengan terus mengingat-ingat perkataan ibu dan ayahnya.

labu3compAkhirnya Hari Festival Menghias Labu yang telah ditunggu-tunggu datang juga. Pagi-pagi sekali perkebunan Mansoness sudah dipadati penduduk Raffleswood, salah satunya Lori dan Kedua orang tuanya. Perkebunan ini merupakan satu-satunya perkebunan terbesar di Raffleswood yang menghasilkan labu-labu besar. Tiga meja besar, dengan dua di antaranya bersisi labu-labu besar berbaris rapih.
Lori segera mencari Flipp, Tigi, Kookoo, Jenny dan Jerry. Dan ternyata, teman-temannya sudah duduk manis di depan meja besar tempat mereka menghias labu. Lori pun menghampiri salah satu meja besar tempat teman-temannya berkumpul.
“Bagaimana Lori, kamu sudah siap berlomba hari ini?” tanya Flipp kepada Lori yang tepat duduk di sebelahnya.
“Sudah pastinya Flipp,” Lori tersenyum.
Perlombaan menghias labu pun dimulai. Seluruh anak-anak hutan Raffleswood termasuk Flipp, Tigi, Jenny, Jerry terlebih Kookoo mulai panik memulai kegiatan mereka menghias labu. Sedangkan Lori, kali ini ia terlihat lebih tenang dan santai. Wajahnya pun terlihat sangat ceria, tidak seperti kawan-kawannya yang cemberut bingung.
Setelah hampir satu jam lomba berlangsung. Dan selama tiga puluh menit menunggu para panitia lomba menilai labu-labu yang mereka hias. Hasil pemenang lomba pun siap untuk diumumkan. Flipp, Tigi, Kookoo, Jenny dan Jerry berkumpul sambil menceritakan perasaan mereka masing-masing.
“Kira-kira siapa ya yang akan memenangkan lomba?” tanya Kookoo penasaran.
Tak disangka-sangka, ternyata nama Lori Lah yang disebut sebagai penghias labu terbaik pada Festival kali ini. Beberapa anak-anak hutan Raffleswood terlihat kecewa. Sedangkan Flipp, Tigi, Jenny, Jerri serta Kookoo justru tersenyum bahagia, karena salah satu sahabat mereka yang keluar sebagai pemenang. Lori membuat Labu itu menjadi sebuah rumah mungil, dengan hiasan seperti balon-balon warna warni di atapnya.
Usai perlombaan, Lori bersama kedua orangtuanya mengundang Flipp beserta teman-teman yang lain untuk makan pie labu buatan ibu Lori.
labu4comp

Tidak ada komentar:

Posting Komentar